Selasa, 31 Januari 2017

Makna shalawat

Makna Shalawat

SHALAWAT bentuk jamak dari kata salla atau salat yang berarti: doa, keberkahan, kemuliaan, kesejahteraan, dan ibadah.
Arti bershalawat dapat dilihat dari pelakunya. Jika shalawat itu datangnya dari Allah Swt. berarti memberi rahmat kepada makhluk. Shalawat dari malaikat berarti memberikan ampunan. Sedangkan shalawat dari orang-orang mukmin berarti suatu doa agar Allah Swt. memberi rahmat dan kesejahteraan kepada Nabi Muhammad Saw. dan keluarganya.
Shalawat juga berarti doa, baik untuk diri sendiri, orang banyak atau kepentingan bersama. Sedangkan shalawat sebagai ibadah ialah pernyataan hamba atas ketundukannya kepada Allah Swt., serta mengharapkan pahala dari-Nya, sebagaimana yang dijanjikan Nabi Muhammad Saw., bahwa orang yang bershalawat kepadanya akan mendapat pahala yang besar, baik shalawat itu dalam bentuk tulisan maupun lisan (ucapan).
Hukum Bershalawat
Para ulama berbeda pendapat tentang perintah yang dikandung oleh ayat “Shallû ‘Alayhi wa Sallimû Taslîmân = bershalawatlah kamu untuknya dan bersalamlah kamu kepadanya,” apakah untuk sunnat apakah untuk wajib.
Kemudian apakah shalawat itu fardlu ‘ain ataukah fardlu kifayah. Kemudian apakah membaca shalawat itu setiap kita mendengar orang menyebut namanya ataukah tidak.
Asy-Syâfi’i berpendapat bahwa bershalawat di dalam duduk akhir di dalam sembahyang, hukumnya fardlu. Jumhur ulama berpendapat bahwa shalawat itu adalah sunnat.
Kata Al-Syakhâwî : “Pendapat yang kami pegangi ialah wajibnya kita membaca shalawat dalam duduk yang akhir dan cukup sekali saja dibacakan di dalam suatu majelis yang di dalam majelis itu berulang kali disebutkan nama Rasul.
Al-Hâfizh Ibn Hajar Al-Asqalânî telah menjelaskan tentang madzhab-madzhab atau pendapat-pendapat ulama mengenai hukum bershalawat dalam kitabnya “Fath al-Bârî”, sebagaimana di bawah ini.
Para ulama yang kenamaan, mempunyai sepuluh macam madzhab (pendirian) dalam masalah bershalawat kepada Nabi Saw.:
Pertama, madzhab Ibnu Jarîr Al-Thabarî. Beliau berpendapat, bahwa bershalawat kepada Nabi, adalah suatu pekerjaan yang disukai saja.
Kedua, madzhab Ibnu Qashshar. Beliau berpen-dapat, bahwa bershalawat kepada Nabi suatu ibadat yang diwajibkan. Hanya tidak ditentukan qadar banyaknya. Jadi apabila seseorang telah bershalawat, biarpun sekali saja. Terlepaslah ia dari kewajiban.
Ketiga, madzhab Abû Bakar Al-Râzî dan Ibnu Hazmin. Beliau-beliau ini berpendapat, bahwa bershalawat itu wajib dalam seumur hidup hanya sekali. Baik dilakukan dalam sembahyang, maupun di luarnya. Sama hukumnya dengan mengucapkan kalimat tauhid. Selain dari ucapan yang sekali itu hukumnya sunnat.
Keempat, madzhab Al-Imâm Al-Syâfi’i. Imam yang besar ini berpendapat, bahwa shalawat itu wajib dibacakan dalam tasyahhud yang akhir, yaitu antara tasyahhud dengan salam.
Kelima, madzhab Al-Imâm Asy-Sya’bî dan Ishâq. Beliau-beliau ini berpendapat, bahwa shalawat itu wajib hukumnya dalam kedua tasyahud, awal dan akhir.
Keenam, madzhab Abû Ja’far Al-Baqîr. Beliau ini berpendapat, bahwa shalawat itu wajib dibaca di dalam sembahyang. Cuma beliau tidak menentukan tempatnya. Jadi, boleh di dalam tasyahhud awal dan boleh pula di dalam tasyahhud akhir.
Ketujuh, madzhab Abû Bakar Ibnu Bakir. Beliau ini berpendapat, bahwa shalawat itu wajib kita membacanya walaupun tidak ditentukan bilangannya.
Kedelapan, madzhab Al-Thahawî dan segolongan ulama Hanafiyah. Al-Thahawî berpendapat bershalawat itu diwajibkan pada tiap-tiap kita mendengar orang menyebut nama Muhammad. Paham ini di ikuti oleh Al-Hulaimî dan oleh segolongan ulama Syâfi’iyyah.
Kesembilan, madzhab Al-Zamakhsyarî. Al-Zamakhsyarî berpendapat, bahwa shalawat itu dimustikan pada tiap-tiap majelis. Apabila kita duduk dalam suatu majelis, wajiblah atas kita membaca Shalawat kepada Nabi, satu kali.
Kesepuluh, madzhab yang dihikayatkan oleh Al-Zamkhsyarî dari sebagian ulama Madzhab ini berpendapat bahwa bershalawat itu diwajibkan pada tiap-tiap kita mendoa.
Untuk mengetahui manakah paham yang harus dipegangi dalam soal ini, baiklah kita perhatikan apa yang telah diuraikan oleh Al-Imâm Ibn Al-Qayyim dalam kitabnya Jalâul Afhâm, katanya : “Telah bermufakat semua ulama Islam atas wajib bershalawat kepada Nabi, walaupun mereka berselisih tentang wajibnya di dalam sembahyang. Segolongan ulama tidak mewajibkan bershalawat di dalam sembahyang. Di antaranya ialah, Al-Thahawî, Al-Qâdhî al-‘Iyâd dan Al-Khaththabî. Demikianlah pendapat para fuqaha selain dari Al-Syâfi’i.”
Dengan uraian yang panjang Al-Imâm Ibn Al-Qayyim membantah paham yang tidak mewajibkan shalawat kepada Nabi Saw. di dalam sembahyang dan menguatkan paham Al-Syâfi’i yang mewajibkannya.
Al-Imâm Ibn Al-Qayyim berkata: “Tidaklah jauh dari kebenaran apabila kita menetapkan bahwa shalawat kepada Nabi itu wajib juga dalam tasyahhud yang pertama. Cuma hendaklah shalawat dalam tasyahhud yang pertama, diringkaskan. Yakni dibaca yang pendek.
Maka apabila kita renungkan faham-faham yang telah tersebut itu, nyatalah bahwa bershalawat kepada Nabi itu disuruh, dituntut, istimewa dalam sembahyang dan ketika mendengar orang menyebut nama Nabi Muhammad Saw.
Berkata Al-Faqîh Ibn Hajar Al-Haitamî dalam Al-Zawâjir: “Tidak bershalawat kepada Nabi Muhammad Saw. ketika orang menyebut namanya, adalah merupakan dosa besar yang keenampuluh.”
Artinya: “Apakah tidak lebih baik saya khabarkan ke-padamu tentang orang yang dipandang sebagai manusia yang sekikir-kikirnya? Menjawab sahabat : Baik benar, ya Rasulullah. Maka Nabi-pun bersabda : Orang yang disebut namaku dihadapannya, maka ia tidak bershalawat ke-padaku, itulah manusia yang sekikir-kikirnya.” (HR. Al-Turmudzû dari ‘Ali).
Kemudian hadis Nabi yang lain
Artinya: “Kaum mana saja yang duduk dalam suatu majelis dan melamakan duduknya dalam majelis itu, kemudian mereka bubar dengan tidak menyebut nama Allah dan tidak bershalawat kepada Nabi, niscaya mereka menghadapi kekurangan dari Allah. Jika Allah meng-hendaki, Allah akan mengadzab mereka dan jika Allah menghendaki, Allah akan memberi ampunan kepada mereka. ” (HR Al-Turmudzî)

Lirik sholawat ya ghofar

Ya Ghoffar

Laa Ilaha Illallah… 3x 
Yuhyi Qolba Dzikrullah… 

Ya Allah… 
Ya Robbi Sholli Afdholis Sholawat 
’Alan Nabi Mahbubana 
Thoha Rasuul Muhammadun wa ’Alaihi 
Shollu ’Alaihi Wasallimu 

Sholallahu ’Alaa Muhammad 
Wa ’Alaa Aliihi Wa Salam 
Sholallahu ’Alaa Muhammad 
Wa ’Alaa Aliihi Wa Salam 

Allah… Allah… 
’Alaikum Bisyukrillahi Ya Khoirol Umatin 
Allah… Allah… 
Bijahil Nabiy Mukhtarol Zainal Anbiyai 
Allah… Allah… 
Sholatun Wataslimun Wa Azka tahiatin 
Allah… Allah… 
‘Alal Musthofa Mukhtari Khoirol Bariyati 
Allah… Allah… 

Ya Arhamarrohimin Irhmana… 
Ya Arhamarrohimin Irhamna… 
Wa’afina Wa’fuanna Wa’alaa Tho’atika 
Wa Syukrika… Inna… 

Astagfirullah… Astaghfirullah… 
Astagfirullah… Astaghfirullah… 
Astagfirullah… Astaghfirullah… 
Allahu Akbar Allahu Akbar

Lirik sholawat annabishollu'alaik

Annabiy Shollu ’Alaihi

Annabiy Shollu ’Alaihi 
Sholawatullahi ’Alaihi 
Wayam Na’ul Barokah 
Kulluman Sholla ’Alaihi 

Annabiy Ya Hadhirin ’Ilamu ’Ilmal Yakin 
Annabiy Ya Hadhirin ’Ilamu ’Ilmal Yakin 
Annarobbal ’Alamiin Faradhosholawatullahi ’Alaihi 

Annabiy Shollu ’Alaihi 
Sholawatullahi ’Alaihi 
Wayam Na’ul Barokah 
Kulluman Sholla ’Alaihi 

Annabiy Ya Manhadhor Annabiy Khoirul Basyar 
Annabiy Ya Manhadhor Annabiy Khoirul Basyar 
Mandana Lahul Qomar Wanazal Salam ’Alaihi 

Annabiy Shollu ’Alaihi 
Sholawatullahi ’Alaihi 
Wayam Na’ul Barokah 
Kulluman Sholla ’Alaihi 

Annabiy Dzakal ’Aruus Dzikruhu Yuhyi Nufuus 
Annabiy Dzakal ’Aruus Dzikruhu Yuhyi Nufuus 
Annashoro Wal Majus Aslamu Baina Yadaihi 

Alhasan Tsumal Husain Linnabi qurrotul ’Aini 
Alhasan Tsumal Husain Linnabi qurrotul ’Aini 
Nuruhum Kalkaukabain Jadduhum Shollu ’Alaihi

Lirik sholawat badar

Shalawat Badar

Sholatullah Salamullahi 
‘Alaa Thoha Rosulillah 
Sholatullah Salamullahi 
‘Alaa Yasiin Habibillah 

Tawasalna Bibismillah 
Wabil Hadi Rosulillah 
Wakulli Mujahidin lillah 
Bi Ahlil Badri Ya Allah 

Ilahi Sallimil Ummah 
Minal ’Afaati Wan Niqmah 
Wamin Hammin Wamin Ghummah 
Bi Ahlil Badri Ya Allah 

Sholatullah Salamullahi 
‘Alaa Thoha Rosulillah 
Sholatullah Salamullahi 
‘Alaa Yasiin Habibillah 

Tawasalna Bibismillah 
Wabil Hadi Rosulillah 
Wakulli Mujahidin lillah 
Bi Ahlil Badri Ya Allah 

Ilahi fil Waakrimna 
Minaili Maqoolibil Minna 
Wadhof’imasa ’Atin Anna 
Bi Ahlil Badri Ya Allah 

Sholatullah Salamullahi 
‘Alaa Thoha Rosulillah 
Sholatullah Salamullahi 
‘Alaa Yasiin Habibillah 

Tawasalna Bibismillah 
Wabil Hadi Rosulillah 
Wakulli Mujahidin lillah 
Bi Ahlil Badri Ya Allah

Lirik sholawat sidnan nabi

Sidnan Nabi

Sidnan Nabi Sidnan Nabi Sidnan Nabi 
Sidnan Nabi Sidnan Nabi Sidnan Nabi 
Sidnan Nabi Sidnan Nabi Sidnan Nabi 
(Sidi Muhammad Amin Khubtsi 
Habibin Nabi 2x) 

Ahmadukallahumma Hamdan Mustamir 
’Adda Athoyakallati Latan Hashier 
Musholliyan Alaa Khitamil Anbiyaa 
(Wal ‘Ali Washohobil Hudatil Athqiyaa 2x) 

Sidnan Nabi Sidnan Nabi Sidnan Nabi 
Sidnan Nabi Sidnan Nabi Sidnan Nabi 
Sidnan Nabi Sidnan Nabi Sidnan Nabi 
(Sidi Muhammad Amin Khubtsi 
Habibin Nabi 2x) 

Sidnan Nabi Sidnan Nabi Sidnan Nabi 
Sidnan Nabi Sidnan Nabi Sidnan Nabi 
Sidnan Nabi Sidnan Nabi Sidnan Nabi 
(Sidi Muhammad Amin Khubtsi 
Habibin Nabi 2x) 

La Fakhro Lil Binti Bimal Basin Wamaa 
Bihi Thohallat Min Huliyyin Innama 
Fakhrol Fata Libil Uluu Biuladaabi 
(Labil Jamali Wal Hariri Wa dzahabi 2x) 

Sidnan Nabi Sidnan Nabi Sidnan Nabi 
Sidnan Nabi Sidnan Nabi Sidnan Nabi 
Sidnan Nabi Sidnan Nabi Sidnan Nabi 
(Sidi Muhammad Amin Khubtsi 
Habibin Nabi 2x)

Lirik sholawat ya robibil musthafa

Ya Robbi bil Musthofa

Ya Robbibil Musthofa 
Balighmaqosidana Waghfirlanaa 
Mamadho Ya Wasyi’al Karomi 

Muhammadun Sayyidul Kaunaini 
Watsaqolaini Walfariqoini Min ’Urbin 
Wamin ’Ajami 

Maulaya Sholli Wa Salim Da iman Abada 
‘Alan Nabiyyi Wa ’Alil baitikullihimi 

Ya Rasulallah Salamun ’Alaika 
Ya Rofi ’Asyani Waddaroji 

Ahlul Baitil Musthofa Thuhuri 
Hum Amanul Ardhi Faddakiri 

Ya Rasulallah Salamun ’Alaika 
Ya Rofi ’Asyani Waddaroji 

Robbi Fanfa’na bibarkati 
Wahdinal Husna bihurmatihim 

Ya Robbibil Musthofa 
Balighmaqosidana Waghfirlanaa 
Mamadho Ya Wasyi’al Karomi 

Huwal Habibulladzi Turjan Syafa’atuhu 
Likulli Haulan Minal Awali Mukhtaqomi 

Maulaya Sholli Wa Salim Da iman Abada 
‘Alan Nabiyyi Wa ’Alil baitikullihimi 

Ya Robbibil Musthofa 
Balighmaqosidana Waghfirlanaa 
Mamadho Ya Wasyi’al Karomi

Lirik sholawat ya thoybah

Ya Thoybah

Ya Thoybah Ya Thoybah 
Ya Dawal Ayaana… 
Isytaqnalik (Wal Hawa Nadaana 2x) 

Ya Thoybah Ya Thoybah 
Ya Dawal Ayaana… 
Isytaqnalik (Wal Hawa Nadaana 2x) 

Ya ’Ali Yabn Abi Tholib 
Minkumul Masdarul Mawahib 
Ya Turo Hal ’Uro Li Haajib 
’Indakum (Afdholul Ghilmana 2x) 

Ya Thoybah Ya Thoybah 
Ya Dawal Ayaana… 
Isytaqnalik (Wal Hawa Nadaana 2x) 

Astadil Hasan Wal Husaini 
’Ilanna Biqurrot ’Aini 
Ya Syabbal balul Jannataini 
Jaddukum Shohibul Qur’ana 2x) 

Ya Thoybah Ya Thoybah 
Ya Dawal Ayaana… 
Isytaqnalik (Wal Hawa Nadaana 2x) 

Ya Thoybah Ya Thoybah 
Ya Dawal Ayaana… 
Isytaqnalik (Wal Hawa Nadaana 2x)

Lirik sholawat yanabi salam 'alaika

Ya Nabi Salam ’Alaika
Ya Nabi Salam ’Alaika 
Ya Rasul Salam ’Alaika 
Ya Habib Salam ’Alaika 
Sholawatullah ’Alaika 

Asyroqol Badru ’Alaina 
Fakhtafat Minhul Buduruu 
Mitsla Husnik Maa Ro’aina 
Khottu Ya Wajha Sururii 

Ya Nabi Salam ’Alaika 
Ya Rasul Salam ’Alaika 
Ya Habib Salam ’Alaika 
Sholawatullah ’Alaika 

Anta Syamsun Anta Badrun 
Anta Nuurun Fauqo Nuuri 
Anta Iksiru Wagholi… 
Anta Misbahus Shuduri 

Ya Nabi Salam ’Alaika 
Ya Rasul Salam ’Alaika 
Ya Habib Salam ’Alaika 
Sholawatullah ’Alaika 

Ya Habibi Ya Muhammad 
Ya ’Arusal Khofiqoini 
Ya Muayyad Ya Mumajaad 
Ya Imamal Qiblataini 

Ya Nabi Salam ’Alaika 
Ya Rasul Salam ’Alaika 
Ya Habib Salam ’Alaika 
Sholawatullah ’Alaika

Lirik sholawat MuhammadunNabiyyuna

Lirik Shalawat "MUHAMMADUN NABIYYUNA"

Muhammadun 3x Nabiyyuna
Muhammadun 3x Syafiyyuna
Muhammadun 3x Nabiyyuna
Muhammadun 3x Syafiyyuna

Inilah syair,syair gembira
Inilah syair syair bahagia

Senang hati jangan berduka
Senang hati bersama-sama



Muhammadun 3x Nabiyyuna
Muhammadun 3x Syafiyyuna
Muhammadun 3x Nabiyyuna
Muhammadun 3x Syafiyyuna

Biarlah orang berkata apa
Hatiku tetap gembira
Biarlah orang berkata apa
Yang penting iman di dada



Muhammadun 3x Nabiyyuna
Muhammadun 3x Syafiyyuna
Muhammadun 3x Nabiyyuna
Muhammadun 3x Syafiyyuna

Jika kau lihat bersama-sama
Ada yg tidak suka
Jangan kau anggap, Jangan kau tangkap
Lisan orang ya tak mellihat 

Sumber: http://hadrohnm.blogspot.co.id/2015/06/lirik-shalawat-muhammadun-nabiyyuna.html?m=1

Senin, 23 Januari 2017

Mengungkap Mukjizat Nabi Muhammad dan Kebenaran Al-Qur’an


Lokasi Pendaratan Apollo 11

Lokasi Pendaratan Apollo 11
Oleh: Ali Said
Eksplorasi Bulan ditandai dengan slogan: “One small step for man; one giant leap for mankind“.Peristiwa bersejarah dalam penyelidikan ruang angkasa ini didokumentasikan oleh kamera dan setiap orang sejak itu dapat menyaksikan hal ini. Sebagian orang menganggap peristiwa pendaratan manusia di bulan sebagai sebuah “hoax” atau kebohongan. Bagi penulis, peristiwa tersebut diyakini kebenarannya. Tulisan ini mencoba mengkaitkan peristiwa pendaratan di bulan dengan mukjizat Nabi dan kebenaran Al-Qur’an khususnya QS 54:1 dari beberapa hal.
Tulisan ini penulis awali dengan penyampaian sebuah kisah tentang masuk Islamnya seorang bernama David
Penggambaran seniman Muslim tentang "Terbelahnya Bulan" oleh nabi Muhammad berdasarkan kisah-kisah dan tulisan Islam

Penggambaran seniman Muslim tentang “Terbelahnya Bulan” oleh nabi Muhammad berdasarkan kisah-kisah dan tulisan Islam
Musa Pidcock yang sebelumnya beragama Katolik. Sebagai catatan, David Musa Pidcock sekarang menjabat sebagai ketua “British Muslims Party”. Cerita masuk Islamnya David Pidcock menjadi bagian penting untuk meyakinkan bahwa pendaratan manusia di bulan bukan sesuatu “hoax”.
Secara ringkas masuk Islamnya David Pidcock dapat dikisahkan sebagai berikut (banyak website yang mengangkat cerita masuk Islamnya David Pidcock yang dikaitkan dengan bulan telah terbelah). Ketika dia (sebelum masuk Islam) sedang meneliti agama-agama yang ada, seorang teman memberinya sebuah Al-Qur’an terjemahan dalam bahasa Inggris.
Ketika dia buka dan kebetulan yang terbuka pertama kali adalah surat Al-Qamar dan membacanya “Hari Akhir sudah dekat dan bulan telah terbelah”. Membaca ayat ini, dia berguman “bulan telah terbelah?” Dia lalu berhenti membaca dan tidak membukanya lagi. Kemudian pada suatu hari, sementara dia sedang menonton acara televisi BBC, penyiar sedang berbincang-bincang dengan tiga ilmuan Amerika Serikat, dan penyiar menyalahkan Amerika karena telah menghabiskan dana lebih dari milyaran dolar untuk proyek ruang angkasanya, sementara pada waktu yang sama jutaan manusia berada dalam kemiskinan.
Ilmuan-ilmuan tersebut mencoba menjelaskan mengapa eksplorasi ruang angkasa begitu penting. Ilmuan tersebut menjelaskan bahwa perjalanan ke bulan menelan dana sekitar 100 milyar dolar. Penyiar berkomentar: “untuk menancapkan bendera Amerika di bulan anda menghabiskan uang sebanyak itu?”. Ilmuan-ilmuan tersebut menyatakan bahwa uang sebanyak itu dihabiskan karena mereka mencoba mempelajari struktur batuan bulan untuk melihat kesamaan yang dimiliki bulan dengan bumi, dan kata mereka, mereka terkejut mendapati sebuah “belt of rocks” yang memanjang dari permukaan bulan menuju ke kedalaman.
Karena sangat keterkejutaanya, mereka berikan informasi tersebut pada ahli geologi, yang juga terkejut, dan berkesimpulan bahwa hal ini tidak akan terjadi kalau bulan tidak pernah terbelah dan menyatu kembali.
bulan-terbelah-6

Bulan pernah terbelah
Dia lalu berguman “Ini pasti sebuah agama yang benar”, dan surat Al-Qamar yang sebelumnya merupakan penyebab bagi dia tidak percaya pada Islam, sekarang surat tersebut sebagai alasan bagi dia memeluk Islam. Bagi sebagian orang yang meragukan (tidak percaya) terhadap peristiwa pendaratan manusia di bulan, mungkin bisa direnungkan pertanyaan penulis berikut: “Mungkinkan Allah memberikan hidayah pada seseorang melalui sesuatu “hoax” (kebohongan) ?”.
Dari satu sisi peristiwa pendaratan manusia di bulan telah memberikan bukti bahwa bulan pernah terbelah yang diyakini merupakan mukjizat Nabi Muhammad seperti yang disebutkan pada kitab Hadist. Di sisi lain peristiwa pendaratan manusia di bulan juga dapat dikaitkan erat dengan Al Qur’an surat Al-Qamar ayat 1 jika dilihat dari beberapa aspek yang terkait dengan fenomena yang terkait dengan peristiwa pendaratan tersebut.
Berikut ini beberapa fenomena menarik yang mungkin dapat memberikan pencerahan kepada pembaca mengenai kebenaran peristiwa pendaratan di bulan yang terkait dengan QS Al-Qamar ayat 1 sebagai berikut:
  1. Kata “terbelah” yang digunakan dalam ayat ini (QS 54:1) merupakan terjemahan dari kata “syaqqa”, yang dalam bahasa Arab memiliki beberapa arti, tetapi terjemahan “terbelah” lebih disukai. Kata “SYAQQA” dalam bahasa Arab juga bisa berarti “MENGGALI” atau “MEMBELAH dalam arti bukan membelah jadi dua). Salah satu contoh dalam Al-Qur’an bisa dilihat pada QS 80:25-29 (Surah Abasa) yang artinya:“Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit), kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya, lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, anggur dan sayur-sayuran, Zaitun dan pohon kurma, kebun-kebun (yang) lebat, dan buah-buahan serta rumput-rumputan, untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu”. Di sini jelas bahwa bumi tidak dibelah jadi dua. Istilah yang pas mungkin “gali tanah”. Ketika kata “syaqqa” diartikan sebagai “tergali”, maka ketika 21 kilogram batuan yang digali berhasil dibawa astronot dari bulan menuju bumi dapat dikatakan bahwa bulan telah tergali (terbelah).
  2. Peristiwa keberangkatan astronot Amerika dari bulan menuju ke bumi dengan membawa 21 kilogram batuan bulan tercatat pada pukul 17:54:1 (waktu untuk seluruh negara/universal time) atau pukul 1:54:1 EDT. Waktu menit dan detik ini tepat bersesuaian dengan QS 54:1 yang artinya “Hari Akhir sudah dekat dan Bulan telah terbelah”.
  3. Peristiwa pendaratan manusia di bulan, khususnya pada saat kepulangan astronot dari bulan menuju bumi yang terjadi pada tahun 1969 M (kalender Masehi) bertepatan dengan tahun 1389 H (kalender hijriyah). Jika kita hitung jumlah seluruh ayat Al Quran setelah QS 54:1 (dari ayat 2 Surat Al-Qamar) sampai dengan ayat terakhir dalam Al-Quran akan ditemukan sebanyak 1389 ayat. Jadi secara tidak langsung Al-Qur’an menyatakan bahwa manusia akan mendarat di bulan pada tahun 1389 H.
bulan-terbelah-51

Bulan pernah terbelah
Sebagai penutup, kiranya tulisan ini dapat menjadikan pembaca bertambah keimanannya. Peristiwa pendaratan di bulan merefleksikan kekuasaan dan keesaan Allah yang tercatat dalam Al-Qur’an dan sekaligus membuktikan bahwa peristiwa pendaratan di bulan yang terkait erat dengan Al-Qur’an bukanlah merupakan sesuatu hal yang kebetulan.
Mengapa? Karena Allah telah menghitung segala sesuatunya secara detil. QS 72 ayat 28 menyatakan “dan Allah menghitung segala sesuatunya satu per satu (secara detil)” (QS 72:28). Ditambahkan pula bahwa seluruh rentetan kejadian yang menyangkut proyek Apollo karena atas izin Allah. QS 55:33 menyebutkan “Hai jemaah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya tanpa otorisasi” (catatan: “otorisasi” merupakan terjemahan yang umumnya dipakai oleh terjemahan Al Qur’an berbahasa Inggris, sementara terjemahan DEPAG adalah “kekuatan”).
Semoga kita dijauhkan dari apa yang disebutkan dalam QS Al-Qamar ayat 2-3 sebagai berikut: “Dan jika mereka melihat sesuatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata: “(Ini adalah) sihir yang terus menerus, dan mereka mendustakan dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedang tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya”.
Wallohu a’lam.

Selasa, 17 Januari 2017

RUTE MASJID RAYA BANDUNG

Sahabat traveler’s, jika anda hendak berkunjung ke Masjid Agung Bandung, sungguh akan mudah sekali. Seperti yang sudah saya jelaskan, karena lokasinya memang sangat strategis yaitu berada di pusat kota Bandung, maka berbagai alat transportasi yang ada di bandung, sudah pasti akan melewati jalur jalan yang melintasi mesjid agung bandung ini.
Sebagai contoh, jika anda berangkat dari terminal leuwipanjang, maka anda bisa menggunakan 2 cara yang paling mudah, yaitu pertama dengan naik bus damri rute leuwipanjang – Cicaheum, dan anda turun persis di alun-alun bandung. Cara kedua adalah naik angkot rute leuwipanjang – Kebon Kalapa, anda turun di jalan Ijan, kemudian anda jalan sekitar 500 meter, bisa menyusuri jalan Otista atau dewi sartika, dijamin sangat mudah.

LOKASI PETA MASJID AGUNG BANDUNG

Nah sahabat traveler’s, demikianlah informasi seputar salah satu mesjid yang ada di kota Bandung yang sangat terkenal, sekaligus bisa dikatakan sebagai pusat wisata religi di kota Bandung, yang bisa anda jadikan refrensi destinasi wisata ketika anda liburan di kota berjuluk paris van java ini. Ingat alun-alun, singahlah di Masjid Raya Bandung.

Sumber: http://tempatwisatadibandung.info/masjid-raya-bandung/

Wisata Masjid Raya Bandung

WISATA MASJID RAYA BANDUNG

Wisata Masjid Raya Bandung
Wisata Masjid Raya Bandung
Sahabat traveler’s, seperti yang sudah saya singgung di atas bahwa tempat peribadahan umat islam yang ada di kota bandung ini, saat ini fungsinya selain sebagai sarana ibadah khususnya sholat 5 waktu, pengajian rutin hingga acara-acara syiar islam dan perayaan hari besar umat islam, juga saat ini telah menjadi salah satu tempat wisata rohani dan religi yang ada di kota Bandung.
Pengunjung yang datang ke Masjid Raya Bandung ini selalau ramai, tidak hanya di waktu siang saja, di malam hari pun aktifitas di luar dan dalam mesjid agung selalu ramai dengan dipadati pengunjung.Hal ini semakin didukung, setelah beberapa waktu yang lalu di tangan walikota bandung kang emil, wajah teras mesjid raya ini, terutama kawasan alun-alun kota bandung, pelatarannya diubah dengan dipasang rumput sintesis yang sangat indah.
Jadi anda bisa bayangkan, bagaimana asyiknya jika kita berkunjung ke mesjid agung bandung ini. Setelah seharian anda bersama keluarga bermain-main di alaun-alun bandung terutama bermain di atas rumput sintesis masjid Raya Bandung yang empuk itu, ketika tiba sholat 5 waktu anda bisa langsung bergegas menuju mesjid untuk sholat berjamaah tepat waktu, karena tidak usah khawatir kehabisan shap sholat, karena bangunan mesjid agung bandung ini sangat luas.
Yang tidak kalah serunya adalah, jika anda ingin melihat hamparan kota Bandung yang sangat luas dan indah terlebih di malam hari dengan segala gemerlap lampu-lampu kotanya yang menyala , maka segeralah anda naik ke menara mesjid agung ini. Dengan menggunakan lift yang akan membawa anda dari bawah ke atas puncak menara mesjid setara lantai 19 ini, dengan waktu izin melihat hanya 15 menit /orang, maka nikmatilah pemandangan kota bandung dan sekitarnya, sepertigunung tangkuban perahu sangat terlihat jelas dari sini.

HARGA TIKET MASUK MENARA MASJID RAYA BANDUNG

  • Dewasa : Rp.3.000/orang
  • Anak-anak : Rp.2.000/orang

ALAMAT MASJID RAYA BANDUNG

  • Jalan Asia Afrika, Kota Bandung Jawa Barat Indonesia

Arsitektur Masjid Raya Bandung

Menara dan Kubah Masjid Raya Bandung
Masjid Raya Bandung yang kini kita lihat merupakan hasil rancangan 4 orang perancang kondang dari Bandung masing masing adalah Ir. H. Keulman, Ir. H. Arie Atmadibrata, Ir. H. Nu’man dan Prof. Dr. Slamet Wirasonjaya. Rancangan awalnya akan tetap mempertahankan sebagian bangunan lama Masjid Agung Bandung termasuk jembatan hubung masjid dengan alun alun yang melintas di atas jalan alun alun barat dan dinding berbentuk sisik ikan di sisi depan masjid. Satu satunya perubahan pada bangunan lama adalah perubahan bentuk atap masjid dari bentuk atap limas diganti dengan kubah besar setengah bola berdiameter 30 meter sekaligus menjadi kubah utama.
Untuk mengurangi beban, kubah tersebut dibangun dengan konstruksi space frame yang kemudian ditutup dengan material metal yang dipanaskan dalam suhu sangat tinggi. Selain satu kubah utama Masjid Raya Bandung dilengkapi lagi dengan dua kubah yang ukurannya lebih kecil masing masing berdiameter 25 meter diletakkan di atas bangunan tambahan. Sama seperti kubah utama dua kubah tambahan ini menggunakan konstruksi space frame namun ditutup dengan material transparan untuk memberi efek cahaya ke dalam masjid.
Bangunan tambahan didirikan di atas lahan yang sebelumnya merupakan ruas jalan alun alun barat di depan masjid. Bangunan tambahan ini dilengkapi dengan sepasang menara (rencananya setinggi 99 meter) namun kemudian dikurangi menjadi 81 meter saja, terkait dengan keselamatan penerbangan sebagaimana masukan dari pengelola Bandara Husein Sastranegara – Bandung. Saat ini, dua menara kembar yang mengapit bangunan utama masjid dapat dinaiki pengunjung. Di lantai paling atas, lantai 19, pengunjung dapat menikmati pemandangan 360 derajat kota Bandung
Sementara itu halaman depan masjid yang dirombak. Parkir kendaraan ditempatkan di basement sementara bagian atasnya adalah taman, sebuah area publik tempat masyarakat berkumpul. Ini adalah salah satu upaya pemkot mengembalikan nilai Alun-alun seperti dahulu kala. Ruang bawah tanah untuk tempat parkir itu juga semula direncanakan untuk menampung para pedagang jalanan (PKL).

Tampilan InteriorSunting

Bagian dalam Masjid Raya Bandung
Bagian dalam masjid ini terdapat dua bagian, yaitu :
  • Ruang dalam bagian depan yang cukup luas dan
  • Ruang sholat utama.
Ruang Dalam Bagian Depan masjid ini digunakan sebagai aula untuk acara pengajian, pernikahan dan tentu saja untuk istirahat warga yang kebetulan singgah di situ. Ruang ini juga digunakan untuk sholat bagi mereka yang enggan untuk ke ruang sholat utama yang berada di ruang terpisah. Ruang Sholat Utama berada di ruang terpisah dari ruang dalam bagian depan. Di antara kedua ruang ini dihubungkan dengan jembatan yang di bawahnya terdapat ruang wudlu (selain ruang wudlu bagian luar). Ruang sholat utama ini memiliki ruang yang luas dan berlantai dua.
Interior bangunan tambahan ini dirancang dengan ornamen ukiran Islami dengan mengutamakan seni budaya Islami tatar sunda. Selain itu Masjid Raya Bandung dilengkapi dengan dua lantai basement yang dibagian atasnya tetap dipertahankan sebagai ruang terbuka untuk publik. Bagian atap masjid diganti dari atap joglo menjadi satu kubah besar pada atap tengah dan kubah lebih kecil pada atap kiri-kanan masjid, dinding masjid terbuat dari batu alam kualitas tinggi.