Al-Qur'an (/kɔrˈɑːn/[a] kor-ahn; bahasa Arab: القرآن al-Qurʾān,[b]; Alquran [c] secara harfiah berarti "bacaan"; juga diromanisasikan sebagai Qur'an atauKoran) adalah sebuah kitab suci utama dalam agama Islam, yang umat Muslimpercaya bahwa kitab ini diturunkan olehTuhan, (bahasa Arab: الله, yakni Allah) kepada Nabi Muhammad
[5]Kitab ini dikenal luas dan dihormati sebagai sebuah karya seni sastra bahasa Arabterbaik di dunia.[6][7] Kitab ini terbagi kedalam beberapa bab (dalam bahasa Arab disebut “surah”) dan setiap surahnya terbagi kedalam beberapa sajak (‘'ayat).


Al-Qur’an abad ke-11 Afrika Utara diBritish Museum
Al-Qur’an − di Mashhad, Iran – ditulis oleh Ali bin Abi Thalib
Umat Muslim percaya bahwa Al-Qur'an di firmankan langsung oleh Allah kepada Nabi Muhammad
melaluiMalaikat Jibril,[8][9] berangsur-angsur selama 22 tahun, 2 bulan dan 22 hari atau rata-rata selama 23 tahun, di mulai sejak tanggal 17 Ramadan,[10] saat Nabi Muhammad berumur 40 tahun hingga kematiannya di tahun 632.[5][11][12] Umat Muslim menghormati Al-Qur'an sebagai sebuah mukjizat terbesar Nabi Muhammad, sebagai salah satu tanda dari kenabian,[13] dan merupakan puncak dari seluruh pesan suci (wahyu) yang diturunkan oleh Allah sejak NabiAdam dan diakhiri dengan Nabi Muhammad.[d] Kata "Quran" disebutkan sebanyak 70 kali di dalam Al-Qur'an itu sendiri.[14]

Menurut sejarah beberapa sahabat Nabi Muhammad memiliki tanggung jawab menuliskan kembali wahyu Allah berdasarkan apa yang telah para sahabat hapalkan.[15] Segera setelah Nabi Muhammad wafat, para sahabat segera menyusun dan menuliskan kembali hapalan wahyu mereka. Penyusunan kembali Al-Qur'an ini diprakarsai oleh Khalifah Utsman bin Affan untuk membuat sebuah penyusunan resmi yang disebut susunan Utsman, dengan biasanya mempertimbangkan pola dasar Al-Qur'an saat ini.[15]
Al-Qur’an menjelaskan sendiri bahwa isi dari Al-Qur’an adalah sebuah petunjuk. Terkadang juga dapat berisi cerita mengenai kisah bersejarah, dan menekankan pentingnya moral.[16][17] Al-Qur’an digunakan bersama denganhadits untuk menentukan hukum syari'ah.[18] Saat melaksanakan Salat, Al-Qur’an dibaca hanya dalam bahasa Arab.[19]
Seseorang yang menghapal isi Al-Qur'an disebut Hafiz. Beberapa umat Muslim membacakan Al-Qur’an dengan bernada, dan peraturan, yang disebut tajwid. Saat bulan suci Ramadan, biasanya umat Muslim melengkapi hapalan Al-Qur’an mereka saat melakasanakan salattarawih. Untuk memperkirakan kemungkinan arti lain dalam Al-Qur’an, umat Muslim menggunakan rujukan yang disebut tafsir.[20]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar